Teori ini melihat dan mempelajari sikap para produsen dalam menawarkan
barang yang diproduksikannya. Faktor terpenting yang mempengaruhi adalah ongkos
produksi. Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan
menawarkan barangnya diperlukan analisa sebagai berikut :
1. Melihat sampai dimana
factor-faktor produksi akan menghasilkan barang yang akan diproduksikan.
2. Melihat ongkos produksi
untuk menghasilkan barang-barang tersebut.
3.
Menentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan
maksimum.
Dalam teori produksi kita mempelajari
mengenai fungsi produksi yaitu hubungan
matematik antara factor produksi (input) dengan hasil produksi (output)
Q = f (X1, X2 ……………………….. Xn)
Q = F (K,L,R,T
)
Keterangan :
Q = hasil produksi
K = capital/modal
L = Labour/tenaga kerja
R = Resource/kekayaan alam
T = Technology
Hubungan antara input dengan output secara sederhana
digambarkan dalam bentuk hubungan fungsi Q = a + bL dimana
Q = jumlah
produksi
A,b = parameter
L = tenaga
kerja
Hukum Kenaikan Hasil Yang Semakin Berkurang
Apabila
factor produksi yang dapat diirubah jumlahnya terus menerus bertambah sebanyak
1 unit pada mulanya produksi tambahan semakin banyak tetapi sestelah mencapai
tingkat tertentu akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatip.
Ada tiga tahap dalam kegiatan produksi :
1.
Produksi total mengalami
pertambahan yang semakin cepat (marginal produknya) menaik /increasing
2.
Produksi total mengalami
pertambahan semakin kecil menurun/decreasing
3.
Produksi total mengalami
pertambahan negatip
Teori produksi dengan dua factor perubah
Dua factor perubah dalam teori
produksi misalnya
1.
Tenaga kerja
2.
Modal
Bagaimana hubungan antara factor
prroduksi dengan factor produksi tersebut dipelajari di dalam teori produksi.
Garis isoquant : garis tempat
kedudukan gabungan input untuk menghasilkan produksi yang sama.
Garis ongkos sama : Isocost
menggambarkan gabungan factor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan
menggunakan sejumlah pengeluaran tertentu.
Untuk menggambar garis ongkos sama
(isocost) kita harus mengetahui :
Harga factor-faktor produksi
Jumlah uang yang tersedia untuk membeli factor-faktor
produksi.
Gabungan
|
Tenaga Kerja
|
Modal
|
A
|
8
|
0
|
B
|
0
|
4
|
Memaksimumkan produksi
Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan,
keadaan yang bagaimana yang akan memaksimumkan produksi ?
Diketahui : Biaya yang disediakan Rp. 14.000
Ongkos Rp.
2000
Tenaga Kerja
Rp. 1.000,-
Ongkos
|
Tenaga Kerja
|
7
|
0
|
0
|
14
|
Terdapat lima titik yang terletak pada berbagai kurva produksi sama yang
merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan dengan garis TC4.
Titik-titik tersebut adalah A,B, C, D dan E. Dari kelima titik ini, titik E
terletak di kurva produksi sama yang paling tinggi, yaitu kurva produksi sama
yang menggambarkan tingkat produksi sebanyak 2.500 unit. Ini berarti gabungan
yang ditunjukkan oleh titik E merupakan gabungan yang akan memaksimumkan jumlah
produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp.14.000. Gabungan itu terdiri
dari 4 unit modal dan 6 tenaga kerja :
-
4 x Rp. 2.000 = Rp. 8.000
-
6 x Rp. 1.000 = Rp. 6.000
Rp. 14.000
Meminimumkan ongkos
Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan keadaaan yang
bagaimana yang meminimumkan ongkos ? Diketahui : Produksi sebanyak 1500 unit.
Keinginan ini digambarkan oleh kurva produksi sama X. Kurva itu dipotong atau
disinggung oleh garis-garis ongkos sama di 5 titik, yaitu titik B,C,Q,R,P.
Titik-titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja daan modal yang dapat
digunakan untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari
gabungan-gabungan tersebut, yang manakah yang akan memakan ongkos yang lebih
murah ? Yang ongkosnya paling minimum adalah gabungan yang ditunjukkan oleh
titik yang terletak pada garis ongkos sama yang paling rendah. Titik P adalah
pada garis ongkos yang paling rendah, yaitu garis TC2. Titik ini menggambarkan
gabungan tenaga kerja dan modal yang akan membutuhkan ongkos yang paling
minimum untuk memproduksikan 1500 unit. Gabungan itu terdiri dari :
-
4 tenaga kerja : 4 x Rp.
1.000 =
Rp. 4.000
-
3 unit modal : 3 x Rp. 2.000 = Rp. 6.000,-
Rp. 10.000,-