Dalam bentuk yang sederhana teori permintaan
menjelaskan hubungan fungsional antara jumlah barang dengan harga. Teori
permintaan merupakan perwujudan dari tingkah laku konsumen.
Model matematikal permintaan adalah :
Qd = a – b X dimana
Qd = Quantity of demand/jumlah
permintaan
A = titik perpotongan kurva linier
dengan sumbu Y mendatar
B = kemiringan kurva linier
Px = Price/harga
Model verbal/kalimat
permintaan adalah :
Jumlah
barang yang diminta akan menurun dengan naiknya harga.
Model
grafik permintaan diperoleh dari daftar perorangan/pasar yaitu apabila jenis
barang yang diberi notasi x , permintaan diberi notasi d , kuantitas barang
yang diminta Q dan harga P, maka daftar permintaan perorangan/pasar terlihat
pada tabel berikut :
Tabel di
atas dapat dibaca ketika harga barang x pada tingkat Rp. 500 kuantitas barang
yang diminta adalah 200. Ketika harga turun menjadi Rp.400 kuantitas yang
diminta menjadi 400 unit, kemudian
ketika
harga turun lagi menjadi Rp.300 kuatitas yang diminta naik menjadi 600 unit dan
seterusnya sampai ketika harga Rp. 100 kuantitas yang diminta 1.300 unit.
Daftar permintaan perorangan/pasar tersebut kalau disajikan dalam model
grafikal adalah seperti gambar berikut :
Dari grafik di atas dapat dilihat :
Jika Po naik menjadi P1 artinya naik dari 300 menjadi 400, jumlah yang diminta
turun dari 600 menjadi 400. Jika Po turun menjadi P2 artinya harga turun dari
300 menjadi 200, jumlah yang diminta naik dari 600 menjadi 900.
Hukum
permintaan : Jika harga ( P) naik maka
jumlah permintaan (Q) akan turun atau
jika harga (P) turun maka jumlah permintaan (Q) akan naik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan :
Ada 8 faktor
yang mempengaruhi jumlah permintaan, yaitu :
1.
Harga barang itu
sendiri ( Px )
2.
Harga barang lain (Py)
3.
Pendapatan rumah tangga (
Y kapita)
4.
Corak distribusi
pendapatan (D )
5.
Cita rasa masyarakat (T)
6.
Jumlah penduduk (N)
7.
Ramalan di masa yang akan
datang (R)
8.
Usaha2 produsen yang
meningkatkan penjualan (P)
Penjelasan
no.2 yang dimaksud barang lain terdiri dari :
1.
Barang
pengganti/substitusi misalnya : beras dengan jagung, beras dengan gandum atau
Teh dengan kopi.
2.
Barang
pelengkap/komplementer, misalnya kopi dengan gula
3.
Barang yang tidak
berkaitan.
Suatu barang dikatakan barang
pengganti/substitusi apabila barang tersebut dapat menggantikan fungsi dari
barang yang digantikan, misalnya beras dengan jagung atau beras dengan gandum
Harga barang pengganti dapat
mempengaruhi permintaan barang yang dapat digantikannya. Apabila harga barang
pengganti bertambah murah, maka barang yang digantikannya akan mengalami
pengurangan dalam permintaan. Dengan demikian apabila harga kopi turun, maka
permintaan terhadap Teh akan berkurang. Sebaliknya apabila harga kopi naik, permintaan
terhadap Teh akan meningkat.
Suatu barang dikatakan barang
penggenap/komplementer apabila sesuatu barang selalu digunakan bersama-sama
dengan barang lainnya. Gula adalah barang penggenap kepada kopi atau Teh.
Kenaikan atau penurunan permintaan terhadap barang penggenap selalu sejalan
dengan perubahan permintaan barang yang dilengkapinya. Apabila permintaan
terhadap kopi atau Teh bertambah, maka permintaan terhadap gula cenderung
bertambah juga.
Suatu barang dinamakan barang yang
tak berkaitan apabila perubahan terhadap permintaan salah satu barang tersebut
tidak akan mempengaruhi permintaan barang lainnya.
Penjelasan no.3 adalah melihat
bagaimana pengaruh pendapatan terhadap permintaan. Perubahan pendapatan selalu
menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagai jenis barang. Berdasarkan
sifat perubahan permintaan yang akan berlaku apabila pendapatan berubah,
berbagai jenis barang dibedakan menjadi dua golongan :
1.
Barang normal , adalah barang yang
mengalami kenaikan dalam permintaan sebagai akibat kenaikan pendapatan.
Kebanyakan barang yang ada di masyarakat termasuk dalam golongan ini contohnya
adalah pakaian, sepatu, berbagai jenis kendaraan dan berbagai jenis makanan.
Ada dua factor yang menyebabkan barang-barang seperti itu permintaannya akan
mengalami kenaikan apabila pendapatan pembeli bertambah, yaitu (a) pertambahan
pendapatan menambahkan kemampuan untuk membeli lebih banyak barang-barang dan
(b) mereka dapat menukar konsumsi mereka dari barang yang kurang baik mutunya
kepada barang-barang yang lebih baik.
2.
Barang inferior, adalah barang yang
banyak diminta oleh orang-orang yang berpendapatan rendah. Apabila pendapatan
bertambah tinggi permintaan terhadap barang-barang yang tergolong barang
inferior berkurang dan menggantikannya dengan barang-barang yang lebih baik,
contoh : beras.
Penjelasan no.4 pengaruh distribusi
pendapatan terhadap permintaan adalah sekiranya pemerintah menaikkan pajak
terhadap orang-orang kaya kemudian hasil pajak ini digunakan untuk menaikkan
pendapatan pekerja yang bergaji rendah, corak permintaan terhadap berbagai
barang akan mengalami perubahan. Barang-barang yang digunakan oleh orang kaya
permintaannya akan berkurang, sedangkan barang yang digunakan orang yang
pendapatannya baru mengalami kenaikan permintaannya akan bertambah.
Penjelasan no.5 citarasa masyarakat
berpengaruh terhadap permintaan, contohnya dulu orang sedikit sekali
menggunakan mobil buatan Jepang, tetapi sekarang ini di berbagai negara di
dunia menyukai mobil buatan Jepang, permintaan terhadap mobil buatan Eropa
berkurang.
Penjelasan no.6 mengenai jumlah
penduduk berpengaruh terhadap permintaan adalah bahwa pertambahan penduduk
tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan permintaan, tetapi biasanya
diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan lkerja. Dengan demikian pertambahan
penduduk akan menambah permintaan.
Penjelasan no.7 mengenai pengaruh
ramalan yang akan datang merupakan hal yang bersifat psikologis. Misalnya
ramalan para konsumen bahwa harga-harga akan menjadi bertambah tinggi di masa
depan akan mendorong mereka untuk membeli lebih banyak pada masa sekarang ini.
Sebaliknya ramalan bahwa kegiatan ekonomi akan mengalami resesi akan mendorong
orang lebih berhemat dalam pengeluarannya dan mengurangi permintaan.
PERUBAHAN
PERMINTAAN
Perubahan permintaan dapat dibedakan
dalam dua pengertian yaitu ::
1.
Gerakan sepanjang kurva
permintaan
2.
Pergeseran kurva
permintaan
Dengan
menggunakan model permintaan :
Qd = a + bPx
+ cPy + dY + eD +
fT + gN
+ hR
Maka factor harga barang itu sendiri (Px)
disebut mover , sedangkan di luar
harga barang itu sendiri disebut shifter.
1. Gerakan
sepanjang kurva permintaan (movement along demand curve)
Hal ini terjadi apabila harga barang
yang diminta menjadi semakin tinggi atau semakin menurun. Penyebab dari gerakan
sepanjang kurva permintaan adalah factor harga barang itu sendiri, sehingga
factor tersebut disebut sebagai mover.
Misalkan DD adalah kurva permintaan
pasar terhadap buku tulis dimana pada permulaannya harga adalah Rp.3.000,- dan
jumlah barang yang diminta adalah 6.000 unit . Keadaan ini ditunjukkan oleh
titik R. Selanjutnya para produsen buku tulis dapat mengurangi ongkos produksi,
oleh karena itu mengurangi harga penjualan buku tulis. Sekarang harganya hanya
Rp.2.000 per buku. Perubahan harga tersebut menyebabkan keadaan permintaan
berubah dari yang ditunjukkan oleh titik R menjadi titik S. Hal ini berarti
penurunan harga dari Rp. 3.000 menjadi Rp.2.000 menambah jumlah yang diminta
dari 6.000 menjadi 9.000 buku tulis.
Sebaliknya, apabila terjadi kenaikan harga dari
Rp. 3.000 menjadi Rp. Rp. 4.000. Ini berarti kedudukan dalam kurva DD berubah
dari R menjadi Q, kenaikan harga tersebut telah mengurangi jumlah barang yang
diminta dari 6.000 menjadi 4.000 buku tulis. Perubahan permintaan dengan
pengertian “gerakan sepanjang kurva
permintaan “ terlihat pada gambar berikut :
2.
PERGESERAN KURVA PERMINTAAAN (SHIFTING
DEMAND CURVE)
Kurva
permintaan akan bergeser ke kanan atau kekiri, apabila terdapat
perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor
bukan harga, yang disebut sebagai shifter :
1.
Harga barang lain
2.
Pendapatan para pembeli
3.
Distribusi pendapatan
4.
Citarasa masyarakat
5.
Jumlah penduduk
6.
Ramalan mengenai masa
datang
Misalnya pendapatan para pembeli
mengalami peningkatan. Kalau factor-faktor lain tidak mengalami perubahan,
kenaikan pendapatan ini akan menaikkan permintaan, yaitu pada setiap tingkat
harga jumlah yang diminta menjadi bertambah banyak. Keadaan seperti ini
digambarkan oleh pergeseran kurva permintaan, yaitu pergeseran kurva permintaan
dari kurba DD menjadi D1D1. Perhatikan sekarang titik Q dan Q1. Titik Q
menggambarkan bahwa pada harga P1 jumlah yang diminta adalah q, sedangkan titik
Q1 menggambarkan bahwa pada harga P1 jumlah yang diminta adalah q1 , Dapat
dilihat bahwa q1 > q, berarti kenaikan pendapatan menyebabkan pada harga P1
permintaan bertambah sebesar qq1. Hal ini menunjukkan bahwa apabila kurva
permintaan bergeser ke sebelah kanan maka pergeseran itu menunjukkan
pertambahan dalam permintaan atau sebaliknya pergeseran kurva permintaan ke
sebelah kiri berarti bahwa permintaan telah berkurang.
Perubahan permintaan dengan
pengertian “pergeseran kurva permintaan” terlihat pada grafik berikut :
ELASTISITAS
PERMINTAAN
Dalam analisa ekonomi secara teori
maupun praktek adalah sangat berguna untuk mengetahui sampai dimana
responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu dikembangkan
suatu pengukuran kuantitatif yang
menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan
permintaan. Ukuran kuantitatif tersebut dinamakan Elastisitas permintaan.
Dalam menganalisa akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah yang diminta
digunakan rumus untuk menghitung koefisien elastisitas atau Ed. Koefisien elatisitas merupakan angka
penunjuk yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang
diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga. Besarnya koefisien
elastisitas berkisar dari 0 sampai tidak terhingga ( ∞ )
Faktor-faktor yang mempengaruhi elatisitas permintaan
Apa sebabnya permintaan berbagai macam barang berbeda nilai
elastisitasnya.
Faktor yang menimbulkan perbedaan tersebut yaitu :
1. Banyaknya barang-barang
pengganti yang tersedia. Apabila suatu barang mempunyai banyak barang pengganti
, permintaannya cenderung bersifat elastis. Perubahan harga yang kecil saja
akan mengakibatkan /menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan.
2. Besarnya persentase
pendapatan yang digunakan. Makin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk
membeli suatu barang, makin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
3. Jangka waktu analisa.
Makin lama jangka waktu analisa terhadap permintaan, makin elastis sifat
permintaan suatu barang.