Selasa, 02 Juni 2020

TEORI TINGKAH LAKU PRODUSEN

Teori ini melihat dan mempelajari sikap para produsen dalam menawarkan barang yang diproduksikannya. Faktor terpenting yang mempengaruhi adalah ongkos produksi. Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisa sebagai berikut :
1.      Melihat sampai dimana factor-faktor produksi akan menghasilkan barang yang akan diproduksikan.
2.      Melihat ongkos produksi untuk menghasilkan barang-barang tersebut.
3.      Menentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.
Dalam teori produksi kita mempelajari mengenai fungsi produksi yaitu  hubungan matematik antara factor produksi (input) dengan hasil produksi (output)
Q = f (X1, X2 ……………………….. Xn)
Q = F (K,L,R,T  )
Keterangan :
Q = hasil produksi
K = capital/modal
L = Labour/tenaga kerja
R = Resource/kekayaan alam
T = Technology

Hubungan antara input dengan output secara sederhana digambarkan dalam bentuk hubungan fungsi Q = a + bL dimana
Q  = jumlah produksi
A,b  = parameter
L = tenaga kerja


Hukum Kenaikan Hasil Yang Semakin Berkurang
            Apabila factor produksi yang dapat diirubah jumlahnya terus menerus bertambah sebanyak 1 unit pada mulanya produksi tambahan semakin banyak tetapi sestelah mencapai tingkat tertentu akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatip.



Ada tiga tahap dalam kegiatan produksi :
1.      Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat (marginal produknya) menaik /increasing
2.      Produksi total mengalami pertambahan semakin kecil menurun/decreasing
3.      Produksi total mengalami pertambahan negatip


Teori produksi dengan dua factor perubah
Dua factor perubah dalam teori produksi misalnya
1.      Tenaga kerja
2.      Modal
Bagaimana hubungan antara factor prroduksi dengan factor produksi tersebut dipelajari di dalam teori produksi.


Garis isoquant : garis tempat kedudukan gabungan input untuk menghasilkan produksi yang sama.
Garis ongkos sama : Isocost menggambarkan gabungan factor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah pengeluaran tertentu.
Untuk menggambar garis ongkos sama (isocost) kita harus mengetahui :
Harga factor-faktor produksi
Jumlah uang yang tersedia untuk membeli factor-faktor produksi.

Gabungan
Tenaga Kerja
Modal
A
8
0
B
0
4

Memaksimumkan produksi
Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan yang bagaimana yang akan memaksimumkan produksi ?

Diketahui : Biaya yang disediakan Rp. 14.000
                     Ongkos Rp. 2000
                     Tenaga Kerja Rp. 1.000,-

Ongkos
Tenaga Kerja
7
0
0
14

Terdapat lima titik yang terletak pada berbagai kurva produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan dengan garis TC4. Titik-titik tersebut adalah A,B, C, D dan E. Dari kelima titik ini, titik E terletak di kurva produksi sama yang paling tinggi, yaitu kurva produksi sama yang menggambarkan tingkat produksi sebanyak 2.500 unit. Ini berarti gabungan yang ditunjukkan oleh titik E merupakan gabungan yang akan memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp.14.000. Gabungan itu terdiri dari 4 unit modal dan 6 tenaga kerja :
-           4 x Rp. 2.000 = Rp. 8.000
-           6 x Rp. 1.000 = Rp. 6.000
                            Rp. 14.000

Meminimumkan ongkos
Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan keadaaan yang bagaimana yang meminimumkan ongkos ? Diketahui : Produksi sebanyak 1500 unit. Keinginan ini digambarkan oleh kurva produksi sama X. Kurva itu dipotong atau disinggung oleh garis-garis ongkos sama di 5 titik, yaitu titik B,C,Q,R,P. Titik-titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja daan modal yang dapat digunakan untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan-gabungan tersebut, yang manakah yang akan memakan ongkos yang lebih murah ? Yang ongkosnya paling minimum adalah gabungan yang ditunjukkan oleh titik yang terletak pada garis ongkos sama yang paling rendah. Titik P adalah pada garis ongkos yang paling rendah, yaitu garis TC2. Titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan membutuhkan ongkos yang paling minimum untuk memproduksikan 1500 unit. Gabungan itu terdiri dari :
-           4 tenaga kerja : 4 x Rp. 1.000   =  Rp. 4.000
-           3 unit modal    : 3 x Rp. 2.000   = Rp. 6.000,-
                                                           Rp. 10.000,-

Selasa, 26 Mei 2020

TEORI PERMINTAAN


Dalam bentuk yang sederhana teori permintaan menjelaskan hubungan fungsional antara jumlah barang dengan harga. Teori permintaan merupakan perwujudan dari tingkah laku konsumen.
Model matematikal permintaan adalah :     
           Qd = a – b X dimana
Qd = Quantity of demand/jumlah permintaan
A = titik perpotongan kurva linier dengan sumbu Y mendatar
B = kemiringan kurva linier
Px = Price/harga

Model verbal/kalimat permintaan adalah :
Jumlah barang yang diminta akan menurun dengan naiknya harga.

Model grafik permintaan diperoleh dari daftar perorangan/pasar yaitu apabila jenis barang yang diberi notasi x , permintaan diberi notasi d , kuantitas barang yang diminta Q dan harga P, maka daftar permintaan perorangan/pasar terlihat pada tabel berikut :




Tabel di atas dapat dibaca ketika harga barang x pada tingkat Rp. 500 kuantitas barang yang diminta adalah 200. Ketika harga turun menjadi Rp.400 kuantitas yang diminta menjadi 400 unit, kemudian  ketika harga turun lagi menjadi Rp.300 kuatitas yang diminta naik menjadi 600 unit dan seterusnya sampai ketika harga Rp. 100 kuantitas yang diminta 1.300 unit. Daftar permintaan perorangan/pasar tersebut kalau disajikan dalam model grafikal adalah seperti gambar berikut :
Dari grafik di atas dapat dilihat : Jika Po naik menjadi P1 artinya naik dari 300 menjadi 400, jumlah yang diminta turun dari 600 menjadi 400. Jika Po turun menjadi P2 artinya harga turun dari 300 menjadi 200, jumlah yang diminta naik dari 600 menjadi 900.

Hukum permintaan : Jika harga ( P)  naik maka jumlah permintaan (Q)  akan turun atau jika harga  (P)  turun maka jumlah permintaan (Q) akan naik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan :
Ada 8 faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan, yaitu :
1.      Harga barang itu sendiri  ( Px )
2.      Harga barang lain  (Py)
3.      Pendapatan rumah tangga ( Y kapita)
4.      Corak distribusi pendapatan  (D )
5.      Cita rasa masyarakat (T)
6.      Jumlah penduduk (N)
7.      Ramalan di masa yang akan datang (R)
8.      Usaha2 produsen yang meningkatkan penjualan (P)


Penjelasan no.2 yang dimaksud barang lain terdiri dari :
1.      Barang pengganti/substitusi misalnya : beras dengan jagung, beras dengan gandum atau Teh dengan kopi.
2.      Barang pelengkap/komplementer, misalnya kopi dengan gula
3.      Barang yang tidak berkaitan.

Suatu barang dikatakan barang pengganti/substitusi apabila barang tersebut dapat menggantikan fungsi dari barang yang digantikan, misalnya beras dengan jagung atau beras dengan gandum
Harga barang pengganti dapat mempengaruhi permintaan barang yang dapat digantikannya. Apabila harga barang pengganti bertambah murah, maka barang yang digantikannya akan mengalami pengurangan dalam permintaan. Dengan demikian apabila harga kopi turun, maka permintaan terhadap Teh akan berkurang. Sebaliknya apabila harga kopi naik, permintaan terhadap Teh akan meningkat.
Suatu barang dikatakan barang penggenap/komplementer apabila sesuatu barang selalu digunakan bersama-sama dengan barang lainnya. Gula adalah barang penggenap kepada kopi atau Teh. Kenaikan atau penurunan permintaan terhadap barang penggenap selalu sejalan dengan perubahan permintaan barang yang dilengkapinya. Apabila permintaan terhadap kopi atau Teh bertambah, maka permintaan terhadap gula cenderung bertambah juga.
Suatu barang dinamakan barang yang tak berkaitan apabila perubahan terhadap permintaan salah satu barang tersebut tidak akan mempengaruhi permintaan barang lainnya.
Penjelasan no.3 adalah melihat bagaimana pengaruh pendapatan terhadap permintaan. Perubahan pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagai jenis barang. Berdasarkan sifat perubahan permintaan yang akan berlaku apabila pendapatan berubah, berbagai jenis barang dibedakan menjadi dua golongan :
1.      Barang normal , adalah barang yang mengalami kenaikan dalam permintaan sebagai akibat kenaikan pendapatan. Kebanyakan barang yang ada di masyarakat termasuk dalam golongan ini contohnya adalah pakaian, sepatu, berbagai jenis kendaraan dan berbagai jenis makanan. Ada dua factor yang menyebabkan barang-barang seperti itu permintaannya akan mengalami kenaikan apabila pendapatan pembeli bertambah, yaitu (a) pertambahan pendapatan menambahkan kemampuan untuk membeli lebih banyak barang-barang dan (b) mereka dapat menukar konsumsi mereka dari barang yang kurang baik mutunya kepada barang-barang yang lebih baik.
2.      Barang inferior, adalah barang yang banyak diminta oleh orang-orang yang berpendapatan rendah. Apabila pendapatan bertambah tinggi permintaan terhadap barang-barang yang tergolong barang inferior berkurang dan menggantikannya dengan barang-barang yang lebih baik, contoh : beras.
Penjelasan no.4 pengaruh distribusi pendapatan terhadap permintaan adalah sekiranya pemerintah menaikkan pajak terhadap orang-orang kaya kemudian hasil pajak ini digunakan untuk menaikkan pendapatan pekerja yang bergaji rendah, corak permintaan terhadap berbagai barang akan mengalami perubahan. Barang-barang yang digunakan oleh orang kaya permintaannya akan berkurang, sedangkan barang yang digunakan orang yang pendapatannya baru mengalami kenaikan permintaannya akan bertambah.
Penjelasan no.5 citarasa masyarakat berpengaruh terhadap permintaan, contohnya dulu orang sedikit sekali menggunakan mobil buatan Jepang, tetapi sekarang ini di berbagai negara di dunia menyukai mobil buatan Jepang, permintaan terhadap mobil buatan Eropa berkurang.
Penjelasan no.6 mengenai jumlah penduduk berpengaruh terhadap permintaan adalah bahwa pertambahan penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan permintaan, tetapi biasanya diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan lkerja. Dengan demikian pertambahan penduduk akan menambah permintaan.
Penjelasan no.7 mengenai pengaruh ramalan yang akan datang merupakan hal yang bersifat psikologis. Misalnya ramalan para konsumen bahwa harga-harga akan menjadi bertambah tinggi di masa depan akan mendorong mereka untuk membeli lebih banyak pada masa sekarang ini. Sebaliknya ramalan bahwa kegiatan ekonomi akan mengalami resesi akan mendorong orang lebih berhemat dalam pengeluarannya dan mengurangi permintaan.

PERUBAHAN PERMINTAAN
Perubahan permintaan dapat dibedakan dalam dua pengertian yaitu ::
1.      Gerakan sepanjang kurva permintaan
2.      Pergeseran kurva permintaan
Dengan menggunakan model permintaan :
Qd  = a + bPx  + cPy  + dY  + eD  + fT  + gN  + hR
Maka factor harga barang itu sendiri (Px) disebut mover , sedangkan di luar harga barang itu sendiri disebut shifter.
1. Gerakan sepanjang kurva permintaan (movement along demand curve)
Hal ini terjadi apabila harga barang yang diminta menjadi semakin tinggi atau semakin menurun. Penyebab dari gerakan sepanjang kurva permintaan adalah factor harga barang itu sendiri, sehingga factor tersebut disebut sebagai mover.
Misalkan DD adalah kurva permintaan pasar terhadap buku tulis dimana pada permulaannya harga adalah Rp.3.000,- dan jumlah barang yang diminta adalah 6.000 unit . Keadaan ini ditunjukkan oleh titik R. Selanjutnya para produsen buku tulis dapat mengurangi ongkos produksi, oleh karena itu mengurangi harga penjualan buku tulis. Sekarang harganya hanya Rp.2.000 per buku. Perubahan harga tersebut menyebabkan keadaan permintaan berubah dari yang ditunjukkan oleh titik R menjadi titik S. Hal ini berarti penurunan harga dari Rp. 3.000 menjadi Rp.2.000 menambah jumlah yang diminta dari  6.000 menjadi 9.000 buku tulis.
Sebaliknya, apabila terjadi kenaikan harga dari Rp. 3.000 menjadi Rp. Rp. 4.000. Ini berarti kedudukan dalam kurva DD berubah dari R menjadi Q, kenaikan harga tersebut telah mengurangi jumlah barang yang diminta dari 6.000 menjadi 4.000 buku tulis. Perubahan permintaan dengan pengertian “gerakan sepanjang kurva permintaan “ terlihat pada gambar berikut :

2. PERGESERAN KURVA PERMINTAAAN  (SHIFTING DEMAND CURVE)
Kurva permintaan akan bergeser ke kanan atau kekiri, apabila terdapat perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan harga, yang disebut sebagai shifter :
1.      Harga barang lain
2.      Pendapatan para pembeli
3.      Distribusi pendapatan
4.      Citarasa masyarakat
5.      Jumlah penduduk
6.      Ramalan mengenai masa datang
Misalnya pendapatan para pembeli mengalami peningkatan. Kalau factor-faktor lain tidak mengalami perubahan, kenaikan pendapatan ini akan menaikkan permintaan, yaitu pada setiap tingkat harga jumlah yang diminta menjadi bertambah banyak. Keadaan seperti ini digambarkan oleh pergeseran kurva permintaan, yaitu pergeseran kurva permintaan dari kurba DD menjadi D1D1. Perhatikan sekarang titik Q dan Q1. Titik Q menggambarkan bahwa pada harga P1 jumlah yang diminta adalah q, sedangkan titik Q1 menggambarkan bahwa pada harga P1 jumlah yang diminta adalah q1 , Dapat dilihat bahwa q1 > q, berarti kenaikan pendapatan menyebabkan pada harga P1 permintaan bertambah sebesar qq1. Hal ini menunjukkan bahwa apabila kurva permintaan bergeser ke sebelah kanan maka pergeseran itu menunjukkan pertambahan dalam permintaan atau sebaliknya pergeseran kurva permintaan ke sebelah kiri berarti bahwa permintaan telah berkurang.
Perubahan permintaan dengan pengertian “pergeseran kurva permintaan” terlihat pada grafik berikut :

ELASTISITAS PERMINTAAN
Dalam analisa ekonomi secara teori maupun praktek adalah sangat berguna untuk mengetahui sampai dimana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran kuantitatif tersebut dinamakan Elastisitas permintaan.
Dalam menganalisa akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah yang diminta digunakan rumus untuk menghitung koefisien elastisitas atau Ed. Koefisien elatisitas merupakan angka penunjuk yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga. Besarnya koefisien elastisitas berkisar dari 0 sampai tidak terhingga ( )

Faktor-faktor yang mempengaruhi elatisitas permintaan
Apa sebabnya permintaan berbagai macam barang berbeda nilai elastisitasnya.
Faktor yang menimbulkan perbedaan tersebut yaitu :
1.      Banyaknya barang-barang pengganti yang tersedia. Apabila suatu barang mempunyai banyak barang pengganti , permintaannya cenderung bersifat elastis. Perubahan harga yang kecil saja akan mengakibatkan /menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan.
2.      Besarnya persentase pendapatan yang digunakan. Makin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli suatu barang, makin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
3.      Jangka waktu analisa. Makin lama jangka waktu analisa terhadap permintaan, makin elastis sifat permintaan suatu barang.


Selasa, 19 Mei 2020

TEORI EKONOMI

Dalam teori ekonomi terdapat beberapa unsure penting yakni :
1.     Model, hipotesis, teori dan hukum
2.     Asumsi dan variable
3.     Ramalan/forecasting
Studi ilmu ekonomi sangat rumit dan kompleks serta sangat besar skalanya, oleh karena itu memerlukan model untuk analisisnya.
Model adalah gambaran dunia nyata yang sangat disederhanakan atau abstraksi dunia nyata dengan menggunakan asumsi-asumsi atau andaian-andaian atau Model yaitu suatu alat untuk memudahkan dalam menjelaskan sesuatu agar lebih dekat dengan keadaan sebenarnya. Suatu model harus dapat menjelaskan, menganalisis dan meramal. Model dapat berbentuk atau dapat disajikan secara verbal, grafikal dan matematikal. Model adalah wujud atau bentuk penyajian dari suatu hipotesis atau teori atau hukum-hukum ekonomi mikro.
Hipotesis, teori dan hukum merupakan tahap-tahap kemantapan/kebenaran suatu pernyataan ekonomi. Hipotesis adalah pernyataan yang dikemukakan berdasarkan penalaran sebab-akibat atau naluriah yang belum diuji kebenarannya secara empiric. Hipotesis sering pula  disebut sebagai pernyataan a priori. Model verbal hipotesis mempunyai ciri khas, yaitu selalu mengandung dua kata-kata “Bila ……………, maka ………………..”.
Asumsi adalah andaian-andaian yang dibuat untuk mengabaikan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap suatu variabel. Asumsi ini diperlukan dalam penelitian-penelitian ilmu sosial karena sulitnya mengendalikan/mengeliminasi faktor-faktor lain yang sesungguhnya berpengaruh.
Misalnya apabila kita menyatakan model permintaan sebagai berikut :
Q = f (Px, Py , Y, D,T, P, R ) dimana factor-faktor yang tidak berubah diberi garis atas (over bar). Artinya permintaan seseorang atau masyarakat atas suatu barang tertentu, kecuali dipengaruhi harga barang itu, juga dipengaruhi oleh harga barang lain, pendapatan (Y), corak distribusi pendapatan dalam masyarakat, cita rasa masyarakat (T), jumlah penduduk (P) , ramalan mengenai keadaan dimasa yang akan datang dan masih banyak factor lain lagi. Atau model tersebut dinyatakan dengan notasi matematik dicampur dengan kata-kata : Q = f(P) , ceteris paribus ,
Dimana kata-kata ceteris paribus (bahasa Latin) yang berarti : “bila hal-hal lain tetap “.
Dari uraian di atas nampak bahwa hipotesis yang berbunyi : “ Bila harga menurun, maka permintaan akan naik “. Asumsi yang menyertainya dalam hal ini berbunyi “ceteris paribus” , dipenuhi. Karena itu asumsi atau andaian-andaian mempunyai peranan sebagai syarat berlakunya hipotesis atau teori atau hukum.
Variabel adalah besaran yang berubah-ubah dan sering dipakai didalam model matematikal Q = f(P) , kuantitas yang diberi notasi Q dipengaruhi oleh harga barang yang diberi notasi P. Besaran yang berubah-ubah itu disebut variable.
1.     Variabel tidak bebas (dependent variable) , yaitu variable yang bersifat terikat/tergantung pada besarnya variable lain.
2.     Variabel bebas (independent), yaitu variable yang mempengaruhi atau variable yang besarnya tidak tergantung pada besarnya variable lain.
Ramalan (Forecasting) adalah kemampuan suatu model untuk meramalkan pengaruh suatu variable bebas terhadap variable tidak bebas setelah diketahui tanda dan besarnya parameter, dengan catatan bahwa model tersebut secara statistic dipandang sebagai suatu model yang baik, misalnya : Y = 15 + 5 X , apabila besarnya X =4 , maka Y = 15 + 5 (4) = 15 + 20= 35

Selasa, 12 Mei 2020

PENGANTAR ILMU EKONOMI

Secara morfologi , ilmu ekonomi yaitu ilmu mengenai kemakmuran. Secara lebih mendalam ilmu ekonomi yaitu study mengenai bagaimana orang & masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan berbagai jenis barang, jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi sekarang dan di masa mendatang (Prof. P.A Samuelson )
Ilmu ekonomi menganalisa biaya dan keuntungan dan memperbaiki corak kegunaan sumber daya.

Jadi ilmu ekonomi tumbuh karena :
Ø Keinginan/kebutuhan manusia tidak terbatas
Ø Sumberdaya terbatas, kelangkaan (scarcity)
Ø Harus melakukan pemilihan (choice)
Harus mengalokasikan faktor-faktor produksi (allocate)

Tiga unsure dalam kegiatan ekonomi adalah :
1. keinginan/kebutuhan manusia
2. sumberdaya/sumber-sumber ekonomi
3. cara-cara berproduksi (techniques of product)

Tiga macam kegiatan ekonomi pokok :
1.  Kegiatan produksi, kegiatan menghasilkan produk barang/jasa dimana apabila ditinjau dari teori nilai guna didalamnya selalu terdapat peningkatan nilai guna
2.     Kegiatan konsumsi, ditinjau dari teori nilai guna didalamnya terjadi penghancuran nilai guna
3.  Kegiatan distribusi/pertukaran, ditinjau dari teori nilai guna didalamnya terjadi peningkatan nilai guna

Masyarakat subsisten hanya melaksanakan sendiri kegiatan produksi dan konsumsi, masyarakat maju menambah kegiatan pertukaran. Kebutuhan manusia itu timbul dari :
1.     Kebutuhan biologis untuk hidup/kebutuhan pokok
2.     Kebutuhan yang timbul dari peradaban
3.     Kebutuhan lain yang khas perorangan

Beberapa masalah pokok dalam perekonomian :
1.  Apa dan berapa banyak barang harus diproduksi (What)
2.  Dengan cara bagaimana barang harus diproduksi (How)
3. Untuk siapa barang-barang tersebut harus diproduksi (For Whom)

Sistem Perekonomian
v Sistem Pasar Bebas (Laissez Faire)
Disebut juga sebagai system perekonomian pasar. Dalam system ini pemerintah tidak campur tangan, masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi.
v Sistem Ekonomi Campuran
Yaitu system ekonomi yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin dijalankan. Campur tangan pemerintah bertujuan menghindari akibat-akibat yang kurang menguntungkan dari system pasar bebas (golongan yang lemah makin tertindas, golongan yang kuat makin kuat). Campur tangan pemerintah berupa peraturan untuk mengawasi kegiatan ekonomi sesuai kegiatan atau norma yang wajar (rule of the game). Secara langsung berupa kegiatan ekonomi, wujudnya perusahaan, kebijakan fiscal dan moneter.
v Sistem Perekonomian Perencanaan.
Dalam system ini pemerintah sepenuhnya menentukan corak kegiatan itu yang akan dilakukan. Contohnya banyak dipraktekkan di negara komunis, disebut juga command economy diatur oleh pemerintah pusat.

Jenis sistem perekonomian terbagi kedalam dua bagian
       1. Ekonomi Mikro
       Yaitu ilmu yang mempelajari perilaku perorangan (konsumen, produsen,     perusahaan & pemerintah) dan interaksinya dalam menghasilkan sumberdaya yang terbatas dan mendistribusikan hasil-hasilnya kepada individu individu serta kelompok masyarakat menciptakan system ekonomi wilayah, negara maupun dunia secara keseluruhan.
     2. Ekonomi Makro
      Makro Ekonomi menyangkut agregasi (keseluruhan) hasil perilaku individual secara nasional. Ex : mengenai employment, money supply, price level.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes