Selasa, 26 Mei 2020

TEORI PERMINTAAN


Dalam bentuk yang sederhana teori permintaan menjelaskan hubungan fungsional antara jumlah barang dengan harga. Teori permintaan merupakan perwujudan dari tingkah laku konsumen.
Model matematikal permintaan adalah :     
           Qd = a – b X dimana
Qd = Quantity of demand/jumlah permintaan
A = titik perpotongan kurva linier dengan sumbu Y mendatar
B = kemiringan kurva linier
Px = Price/harga

Model verbal/kalimat permintaan adalah :
Jumlah barang yang diminta akan menurun dengan naiknya harga.

Model grafik permintaan diperoleh dari daftar perorangan/pasar yaitu apabila jenis barang yang diberi notasi x , permintaan diberi notasi d , kuantitas barang yang diminta Q dan harga P, maka daftar permintaan perorangan/pasar terlihat pada tabel berikut :




Tabel di atas dapat dibaca ketika harga barang x pada tingkat Rp. 500 kuantitas barang yang diminta adalah 200. Ketika harga turun menjadi Rp.400 kuantitas yang diminta menjadi 400 unit, kemudian  ketika harga turun lagi menjadi Rp.300 kuatitas yang diminta naik menjadi 600 unit dan seterusnya sampai ketika harga Rp. 100 kuantitas yang diminta 1.300 unit. Daftar permintaan perorangan/pasar tersebut kalau disajikan dalam model grafikal adalah seperti gambar berikut :
Dari grafik di atas dapat dilihat : Jika Po naik menjadi P1 artinya naik dari 300 menjadi 400, jumlah yang diminta turun dari 600 menjadi 400. Jika Po turun menjadi P2 artinya harga turun dari 300 menjadi 200, jumlah yang diminta naik dari 600 menjadi 900.

Hukum permintaan : Jika harga ( P)  naik maka jumlah permintaan (Q)  akan turun atau jika harga  (P)  turun maka jumlah permintaan (Q) akan naik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan :
Ada 8 faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan, yaitu :
1.      Harga barang itu sendiri  ( Px )
2.      Harga barang lain  (Py)
3.      Pendapatan rumah tangga ( Y kapita)
4.      Corak distribusi pendapatan  (D )
5.      Cita rasa masyarakat (T)
6.      Jumlah penduduk (N)
7.      Ramalan di masa yang akan datang (R)
8.      Usaha2 produsen yang meningkatkan penjualan (P)


Penjelasan no.2 yang dimaksud barang lain terdiri dari :
1.      Barang pengganti/substitusi misalnya : beras dengan jagung, beras dengan gandum atau Teh dengan kopi.
2.      Barang pelengkap/komplementer, misalnya kopi dengan gula
3.      Barang yang tidak berkaitan.

Suatu barang dikatakan barang pengganti/substitusi apabila barang tersebut dapat menggantikan fungsi dari barang yang digantikan, misalnya beras dengan jagung atau beras dengan gandum
Harga barang pengganti dapat mempengaruhi permintaan barang yang dapat digantikannya. Apabila harga barang pengganti bertambah murah, maka barang yang digantikannya akan mengalami pengurangan dalam permintaan. Dengan demikian apabila harga kopi turun, maka permintaan terhadap Teh akan berkurang. Sebaliknya apabila harga kopi naik, permintaan terhadap Teh akan meningkat.
Suatu barang dikatakan barang penggenap/komplementer apabila sesuatu barang selalu digunakan bersama-sama dengan barang lainnya. Gula adalah barang penggenap kepada kopi atau Teh. Kenaikan atau penurunan permintaan terhadap barang penggenap selalu sejalan dengan perubahan permintaan barang yang dilengkapinya. Apabila permintaan terhadap kopi atau Teh bertambah, maka permintaan terhadap gula cenderung bertambah juga.
Suatu barang dinamakan barang yang tak berkaitan apabila perubahan terhadap permintaan salah satu barang tersebut tidak akan mempengaruhi permintaan barang lainnya.
Penjelasan no.3 adalah melihat bagaimana pengaruh pendapatan terhadap permintaan. Perubahan pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagai jenis barang. Berdasarkan sifat perubahan permintaan yang akan berlaku apabila pendapatan berubah, berbagai jenis barang dibedakan menjadi dua golongan :
1.      Barang normal , adalah barang yang mengalami kenaikan dalam permintaan sebagai akibat kenaikan pendapatan. Kebanyakan barang yang ada di masyarakat termasuk dalam golongan ini contohnya adalah pakaian, sepatu, berbagai jenis kendaraan dan berbagai jenis makanan. Ada dua factor yang menyebabkan barang-barang seperti itu permintaannya akan mengalami kenaikan apabila pendapatan pembeli bertambah, yaitu (a) pertambahan pendapatan menambahkan kemampuan untuk membeli lebih banyak barang-barang dan (b) mereka dapat menukar konsumsi mereka dari barang yang kurang baik mutunya kepada barang-barang yang lebih baik.
2.      Barang inferior, adalah barang yang banyak diminta oleh orang-orang yang berpendapatan rendah. Apabila pendapatan bertambah tinggi permintaan terhadap barang-barang yang tergolong barang inferior berkurang dan menggantikannya dengan barang-barang yang lebih baik, contoh : beras.
Penjelasan no.4 pengaruh distribusi pendapatan terhadap permintaan adalah sekiranya pemerintah menaikkan pajak terhadap orang-orang kaya kemudian hasil pajak ini digunakan untuk menaikkan pendapatan pekerja yang bergaji rendah, corak permintaan terhadap berbagai barang akan mengalami perubahan. Barang-barang yang digunakan oleh orang kaya permintaannya akan berkurang, sedangkan barang yang digunakan orang yang pendapatannya baru mengalami kenaikan permintaannya akan bertambah.
Penjelasan no.5 citarasa masyarakat berpengaruh terhadap permintaan, contohnya dulu orang sedikit sekali menggunakan mobil buatan Jepang, tetapi sekarang ini di berbagai negara di dunia menyukai mobil buatan Jepang, permintaan terhadap mobil buatan Eropa berkurang.
Penjelasan no.6 mengenai jumlah penduduk berpengaruh terhadap permintaan adalah bahwa pertambahan penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan permintaan, tetapi biasanya diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan lkerja. Dengan demikian pertambahan penduduk akan menambah permintaan.
Penjelasan no.7 mengenai pengaruh ramalan yang akan datang merupakan hal yang bersifat psikologis. Misalnya ramalan para konsumen bahwa harga-harga akan menjadi bertambah tinggi di masa depan akan mendorong mereka untuk membeli lebih banyak pada masa sekarang ini. Sebaliknya ramalan bahwa kegiatan ekonomi akan mengalami resesi akan mendorong orang lebih berhemat dalam pengeluarannya dan mengurangi permintaan.

PERUBAHAN PERMINTAAN
Perubahan permintaan dapat dibedakan dalam dua pengertian yaitu ::
1.      Gerakan sepanjang kurva permintaan
2.      Pergeseran kurva permintaan
Dengan menggunakan model permintaan :
Qd  = a + bPx  + cPy  + dY  + eD  + fT  + gN  + hR
Maka factor harga barang itu sendiri (Px) disebut mover , sedangkan di luar harga barang itu sendiri disebut shifter.
1. Gerakan sepanjang kurva permintaan (movement along demand curve)
Hal ini terjadi apabila harga barang yang diminta menjadi semakin tinggi atau semakin menurun. Penyebab dari gerakan sepanjang kurva permintaan adalah factor harga barang itu sendiri, sehingga factor tersebut disebut sebagai mover.
Misalkan DD adalah kurva permintaan pasar terhadap buku tulis dimana pada permulaannya harga adalah Rp.3.000,- dan jumlah barang yang diminta adalah 6.000 unit . Keadaan ini ditunjukkan oleh titik R. Selanjutnya para produsen buku tulis dapat mengurangi ongkos produksi, oleh karena itu mengurangi harga penjualan buku tulis. Sekarang harganya hanya Rp.2.000 per buku. Perubahan harga tersebut menyebabkan keadaan permintaan berubah dari yang ditunjukkan oleh titik R menjadi titik S. Hal ini berarti penurunan harga dari Rp. 3.000 menjadi Rp.2.000 menambah jumlah yang diminta dari  6.000 menjadi 9.000 buku tulis.
Sebaliknya, apabila terjadi kenaikan harga dari Rp. 3.000 menjadi Rp. Rp. 4.000. Ini berarti kedudukan dalam kurva DD berubah dari R menjadi Q, kenaikan harga tersebut telah mengurangi jumlah barang yang diminta dari 6.000 menjadi 4.000 buku tulis. Perubahan permintaan dengan pengertian “gerakan sepanjang kurva permintaan “ terlihat pada gambar berikut :

2. PERGESERAN KURVA PERMINTAAAN  (SHIFTING DEMAND CURVE)
Kurva permintaan akan bergeser ke kanan atau kekiri, apabila terdapat perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan harga, yang disebut sebagai shifter :
1.      Harga barang lain
2.      Pendapatan para pembeli
3.      Distribusi pendapatan
4.      Citarasa masyarakat
5.      Jumlah penduduk
6.      Ramalan mengenai masa datang
Misalnya pendapatan para pembeli mengalami peningkatan. Kalau factor-faktor lain tidak mengalami perubahan, kenaikan pendapatan ini akan menaikkan permintaan, yaitu pada setiap tingkat harga jumlah yang diminta menjadi bertambah banyak. Keadaan seperti ini digambarkan oleh pergeseran kurva permintaan, yaitu pergeseran kurva permintaan dari kurba DD menjadi D1D1. Perhatikan sekarang titik Q dan Q1. Titik Q menggambarkan bahwa pada harga P1 jumlah yang diminta adalah q, sedangkan titik Q1 menggambarkan bahwa pada harga P1 jumlah yang diminta adalah q1 , Dapat dilihat bahwa q1 > q, berarti kenaikan pendapatan menyebabkan pada harga P1 permintaan bertambah sebesar qq1. Hal ini menunjukkan bahwa apabila kurva permintaan bergeser ke sebelah kanan maka pergeseran itu menunjukkan pertambahan dalam permintaan atau sebaliknya pergeseran kurva permintaan ke sebelah kiri berarti bahwa permintaan telah berkurang.
Perubahan permintaan dengan pengertian “pergeseran kurva permintaan” terlihat pada grafik berikut :

ELASTISITAS PERMINTAAN
Dalam analisa ekonomi secara teori maupun praktek adalah sangat berguna untuk mengetahui sampai dimana responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran kuantitatif tersebut dinamakan Elastisitas permintaan.
Dalam menganalisa akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah yang diminta digunakan rumus untuk menghitung koefisien elastisitas atau Ed. Koefisien elatisitas merupakan angka penunjuk yang menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila dibandingkan dengan perubahan harga. Besarnya koefisien elastisitas berkisar dari 0 sampai tidak terhingga ( )

Faktor-faktor yang mempengaruhi elatisitas permintaan
Apa sebabnya permintaan berbagai macam barang berbeda nilai elastisitasnya.
Faktor yang menimbulkan perbedaan tersebut yaitu :
1.      Banyaknya barang-barang pengganti yang tersedia. Apabila suatu barang mempunyai banyak barang pengganti , permintaannya cenderung bersifat elastis. Perubahan harga yang kecil saja akan mengakibatkan /menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan.
2.      Besarnya persentase pendapatan yang digunakan. Makin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli suatu barang, makin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
3.      Jangka waktu analisa. Makin lama jangka waktu analisa terhadap permintaan, makin elastis sifat permintaan suatu barang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes