Dalam teori ekonomi terdapat beberapa
unsure penting yakni :
1. Model, hipotesis, teori
dan hukum
2. Asumsi dan variable
3. Ramalan/forecasting
Studi ilmu ekonomi sangat rumit dan
kompleks serta sangat besar skalanya, oleh karena itu memerlukan model untuk
analisisnya.
Model adalah gambaran dunia nyata yang sangat disederhanakan
atau abstraksi dunia nyata dengan menggunakan asumsi-asumsi atau
andaian-andaian atau Model yaitu suatu alat untuk memudahkan dalam menjelaskan
sesuatu agar lebih dekat dengan keadaan sebenarnya. Suatu model harus dapat
menjelaskan, menganalisis dan meramal. Model dapat berbentuk atau dapat
disajikan secara verbal, grafikal dan matematikal. Model adalah wujud atau
bentuk penyajian dari suatu hipotesis atau teori atau hukum-hukum ekonomi
mikro.
Hipotesis, teori dan hukum merupakan tahap-tahap kemantapan/kebenaran
suatu pernyataan ekonomi. Hipotesis adalah pernyataan yang dikemukakan berdasarkan penalaran sebab-akibat
atau naluriah yang belum diuji kebenarannya secara empiric. Hipotesis sering pula
disebut sebagai pernyataan a
priori. Model verbal hipotesis
mempunyai ciri khas, yaitu selalu mengandung dua kata-kata “Bila ……………, maka
………………..”.
Asumsi adalah andaian-andaian yang dibuat untuk mengabaikan
faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap suatu variabel. Asumsi ini diperlukan
dalam penelitian-penelitian ilmu sosial karena sulitnya
mengendalikan/mengeliminasi faktor-faktor lain yang sesungguhnya berpengaruh.
Misalnya apabila kita
menyatakan model permintaan sebagai berikut :
Q = f (Px, Py , Y, D,T, P,
R ) dimana factor-faktor yang tidak berubah diberi garis atas (over bar).
Artinya permintaan seseorang atau masyarakat atas suatu barang tertentu,
kecuali dipengaruhi harga barang itu, juga dipengaruhi oleh harga barang lain,
pendapatan (Y), corak distribusi pendapatan dalam masyarakat, cita rasa masyarakat
(T), jumlah penduduk (P) , ramalan mengenai keadaan dimasa yang akan datang dan
masih banyak factor lain lagi. Atau model tersebut dinyatakan dengan notasi
matematik dicampur dengan kata-kata : Q
= f(P) , ceteris paribus ,
Dimana kata-kata ceteris
paribus (bahasa Latin) yang berarti : “bila hal-hal lain tetap “.
Dari uraian di atas nampak
bahwa hipotesis yang berbunyi : “ Bila harga menurun, maka permintaan akan naik
“. Asumsi yang menyertainya dalam hal ini berbunyi “ceteris paribus” ,
dipenuhi. Karena itu asumsi atau andaian-andaian mempunyai peranan sebagai
syarat berlakunya hipotesis atau teori atau hukum.
Variabel adalah besaran yang berubah-ubah dan sering dipakai didalam
model matematikal Q = f(P) , kuantitas yang diberi notasi Q dipengaruhi oleh
harga barang yang diberi notasi P. Besaran yang berubah-ubah itu disebut
variable.
1. Variabel tidak bebas
(dependent variable) , yaitu variable yang bersifat terikat/tergantung pada
besarnya variable lain.
2. Variabel bebas
(independent), yaitu variable yang mempengaruhi atau variable yang besarnya
tidak tergantung pada besarnya variable lain.
Ramalan
(Forecasting) adalah
kemampuan suatu model untuk meramalkan pengaruh suatu variable bebas terhadap
variable tidak bebas setelah diketahui tanda dan besarnya parameter, dengan
catatan bahwa model tersebut secara statistic dipandang sebagai suatu model
yang baik, misalnya : Y = 15 + 5 X , apabila besarnya X =4 , maka Y = 15 + 5
(4) = 15 + 20= 35
Tidak ada komentar:
Posting Komentar