Selasa, 19 Mei 2020

TEORI EKONOMI

Dalam teori ekonomi terdapat beberapa unsure penting yakni :
1.     Model, hipotesis, teori dan hukum
2.     Asumsi dan variable
3.     Ramalan/forecasting
Studi ilmu ekonomi sangat rumit dan kompleks serta sangat besar skalanya, oleh karena itu memerlukan model untuk analisisnya.
Model adalah gambaran dunia nyata yang sangat disederhanakan atau abstraksi dunia nyata dengan menggunakan asumsi-asumsi atau andaian-andaian atau Model yaitu suatu alat untuk memudahkan dalam menjelaskan sesuatu agar lebih dekat dengan keadaan sebenarnya. Suatu model harus dapat menjelaskan, menganalisis dan meramal. Model dapat berbentuk atau dapat disajikan secara verbal, grafikal dan matematikal. Model adalah wujud atau bentuk penyajian dari suatu hipotesis atau teori atau hukum-hukum ekonomi mikro.
Hipotesis, teori dan hukum merupakan tahap-tahap kemantapan/kebenaran suatu pernyataan ekonomi. Hipotesis adalah pernyataan yang dikemukakan berdasarkan penalaran sebab-akibat atau naluriah yang belum diuji kebenarannya secara empiric. Hipotesis sering pula  disebut sebagai pernyataan a priori. Model verbal hipotesis mempunyai ciri khas, yaitu selalu mengandung dua kata-kata “Bila ……………, maka ………………..”.
Asumsi adalah andaian-andaian yang dibuat untuk mengabaikan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap suatu variabel. Asumsi ini diperlukan dalam penelitian-penelitian ilmu sosial karena sulitnya mengendalikan/mengeliminasi faktor-faktor lain yang sesungguhnya berpengaruh.
Misalnya apabila kita menyatakan model permintaan sebagai berikut :
Q = f (Px, Py , Y, D,T, P, R ) dimana factor-faktor yang tidak berubah diberi garis atas (over bar). Artinya permintaan seseorang atau masyarakat atas suatu barang tertentu, kecuali dipengaruhi harga barang itu, juga dipengaruhi oleh harga barang lain, pendapatan (Y), corak distribusi pendapatan dalam masyarakat, cita rasa masyarakat (T), jumlah penduduk (P) , ramalan mengenai keadaan dimasa yang akan datang dan masih banyak factor lain lagi. Atau model tersebut dinyatakan dengan notasi matematik dicampur dengan kata-kata : Q = f(P) , ceteris paribus ,
Dimana kata-kata ceteris paribus (bahasa Latin) yang berarti : “bila hal-hal lain tetap “.
Dari uraian di atas nampak bahwa hipotesis yang berbunyi : “ Bila harga menurun, maka permintaan akan naik “. Asumsi yang menyertainya dalam hal ini berbunyi “ceteris paribus” , dipenuhi. Karena itu asumsi atau andaian-andaian mempunyai peranan sebagai syarat berlakunya hipotesis atau teori atau hukum.
Variabel adalah besaran yang berubah-ubah dan sering dipakai didalam model matematikal Q = f(P) , kuantitas yang diberi notasi Q dipengaruhi oleh harga barang yang diberi notasi P. Besaran yang berubah-ubah itu disebut variable.
1.     Variabel tidak bebas (dependent variable) , yaitu variable yang bersifat terikat/tergantung pada besarnya variable lain.
2.     Variabel bebas (independent), yaitu variable yang mempengaruhi atau variable yang besarnya tidak tergantung pada besarnya variable lain.
Ramalan (Forecasting) adalah kemampuan suatu model untuk meramalkan pengaruh suatu variable bebas terhadap variable tidak bebas setelah diketahui tanda dan besarnya parameter, dengan catatan bahwa model tersebut secara statistic dipandang sebagai suatu model yang baik, misalnya : Y = 15 + 5 X , apabila besarnya X =4 , maka Y = 15 + 5 (4) = 15 + 20= 35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes